Bahwa peristiwa 13 Mei 1998 mempunyai motif politik adalah tidak perlu disangkal lagi. Pada peristiwa itu perusahaan-perusahaan milik warga keturunan Tionghoa dijarah dan dibakar. Yang lain “lolos” dengan lemparan batu saja. Tetapi yang paling menyedihkan adalah terjadinya penganiayaan secara fisik, dan terutama pemerkosaan perempuan-perempuan Tionghoa. Beberapa diantara mereka adalah gadis-gadis kecil, yang berusia belasan tahun.
↧